Jumat, 04 Mei 2012

ESENSI MEDIA PEMBELAJARAN GEOSPASIAL DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI


ESENSI MEDIA PEMBELAJARAN GEOSPASIAL DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI
Oleh: Drs. Partoso Hadi, M.Si
Prodi P. Geografi FKIP UNS Surakarta
Disampaikan dalam Pelatihan Media Pembelajaran Geospasial Berbasis Teknologi Informasi Bagi Guru- Guru Mata Pelajaran Geografi SMA di Surakarta
Tanggal 13 Oktober 2011

 
  1. Pendahuluan
    1. Terminologi (Baru)
Geospasial atau ruang kebumian dimaknai sebagai aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu (Pasal 1 Ayat 2 UU Nomor 4 tahun 2011). Lebih lanjut Undang- Undang ini pada Ayat 3 pasal yang sama menyebutkan bahwa Data Geospasial (DG) adalah data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan/atau karakteristik objek alam dan/atau buatan manusia yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi. Data Geospasial yang diolah menjadi Informasi Geospasial yang dapat diimplementasikan pada beberapa kegiatan yang berhubungan dengan ruang mukabumi. Kemudian dalam Undang-Undang pada Ayat 4 Pasal yang sama menyebutkan bahwa Informasi Geospasial yang selanjutnya disingkat IG adalah DG yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian.
Informasi Geospasial Dasar (IGD) pada hakikatnya adalah IG yang berisi tentang objek yang dapat dilihat secara langsung atau diukur dari kenampakan fisik di muka bumi dan yang tidak berubah dalam waktu yang relatif lama. Wujudnya berupa Jaring Kontrol Geodesi dan Peta Dasar yang divisualisasikan dalam bentuk Peta Rupabumi Indonesia, Peta Lingkungan Pantai Indonesia, dan Peta Lingkungan Laut Nasional. (catatan: Peta Rupabumi Indonesia disiapkan pada skala 1:1.000.000, 1:500.000, 1:250.000, 1:100.000, 1:50.000, 1:25.000, 1:10.000, 1:5.000, 1:2.500, dan 1:1.000), (Peta Lingkungan Pantai Indonesia didispkan pada skala 1:250.000, 1:50.000, 1:25.000, dan 1:10.000), (Peta Lingkungan Laut Nasional disiapkan pada skala 1:500.000, 1:250.000, dan 1:50.000).
Informasi Geospasial Tematik (IGT) adalah informasi Geospasial yang menggambarkan satu atau lebih tema tertentu yang mengacu pada IGD (Pasal 1.6). Pasal 23 Ayat 1 menyebutkan bahwa Informasi Geospasial Tematik diselenggarakan oleh Instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/ atau setiap orang (baca: Guru Juga Boleh, yang sudah memenuhi kualifikasi kompetensi, pasal 55: 1 UU No. 4 Tahun 2011).

  1. Guru Geografi dan Informasi Geospasial


Kurikulum sebagai acuan utama dalam pembelajaran, penerapannya perlu diupayakan sesuai dengan kaidah dan esensi Ilmu Geografi itu sendiri.
Seperti diketahui obyek material geografi terbentang dari litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer sampai antroposfer. Kajian geografi terhadap obyek materialnya tersebut, harus selalu dilakukan dari sudut pandang spasial, dari perspektif spasial. Contohnya: kajian deskripsi, perbandingan, hubungan, aura, korelasi.................. dan seterusnya.............., hakikatnya adalah deskripsi spasial, perbandingan spasial, hubungan spasial, aura spasial,................ dan seterusnya, apapun substansi ataupun objek material yang sedang dikaji.
Dalam ranah psikomotor, deskripsi spasial dikerjakan dengan menarik garis (deliniasi)– pemerian perwatakan objek material (karakter substansi, deskripsi fenomena) menjadi wilayah tematik (region geografik). Seperti misalnya: wilayah litologi, wilayah kategori tanah, wilayah penggunaan tanah, wilayah suhu, wilayah curah hujan, wilayah air tanah, wilayah fauna, wilayah flora, wilayah kepadatan penduduk, wilayah harga tanah, wilayah konstituen partai, wilayah permukiman kumuh, wilayah serangan hama wereng, wilayah kekeringan, wilayah kedalaman genangan, wilayah potensi longsor, wilayah suku bangsa, wilayah penutur bahasa,dsb.
Wilayah tematik tersebut, adalah sebentuk persamaan objek mukabumi, sebentuk persamaan fenomena mukabumi,
sebentuk persamaan potensi sosial mukabumi,
sebentuk persamaan potensi fisikal mukabumi, sebentuk persamaan masalah sosial mukabumi, sebentuk persamaan masalah fisikal mukabumi, dan sekaligus membedakan dengan wilayah muka bumi yang lain (area similarities
dan
area differentiations).
Kita ingat lagi lembaran lama pemikiran geograf Preston E. James & CF Jones, editor American Geography Inventory and Prospect (AGIP) sejak pertengahan dasawarsa limapuluhan abad lalu, tegas mengemukakan ciri spasial geografi sebagai berikut :
  • The geographic method of studying soils requires the identification of kinds of soils and the mapping of areal spread of these type. (AGIP, 1967:383)
  • Fitogeografi
    Geographers characteristically, record on maps their observations regarding patterns of distribution, and the maps in turn, are used for the study of areal relation. (AGIP, 1967 : 429-430)
  • Economics geography has to do win similiarities and diferences from place to place in the ways people make living ... (AGIP,1967:214)
  • Marketing Geography
    ... in studying markets, the geographer is primarily concerned with where the markets are. He is interested in the distribution of individual consumers and in the magnitude of actual potential sales within specific areas. ... in the study of channels of distribution on marketing geographer is primarily concerned, again, within the location of these channels.
    ... The mapping of relevant data regarding markets and the marketing process is a contribution in it self. (AGIP, 1967: 245-251)
  • Transportation geography
    ... Transportation is a measure of the relations between areas and is therefore an essential aspect of geography ... Geography is concerned with all connections and interractions, including communication and transportation ... For geographers who view the core of geography as primarily the analysis of spasial interaction, the study of transportation and in the boarder sense, of circulation as a whole, is of crucial importance. (AGIP, 1967:311)
Kita lihat juga cuplikan dari Buku Geografi kontemporer :



  1. Mengkomunikasikan Informasi Geospasial kepada siswa




Ilustrasi V : Peta penggunaan tanah Daerah Aliran Sungai (DAS) Samin.

Contoh pembelajaran topik kependudukan berbasis spasial di sekolah menengah di Finlandia tersebut dapat dipertimbangkan untuk aplikasi model pembelajaran kooperatif, CTL, dan PBL untuk sekolah menengah kita. Diskusi identifikasi faktor-faktor penyebab high Infant Mortality Rate (IMR) dapat ditugaskan kepada masing-masing kelompok. Hasil diskusi kelompok dipresentasikan pada tingkat kelas, kemudian tugas berikutnya adalah mempresentasikan faktor penyebab IMR dalam peta choropleth. Diskusi dengan menggunakan Peta-Peta Acces To Safe Water, Daily Calorie Consumption, Life Expectancy, Per Capita GNP, Female Literacy Rate, Male Literacy Rate, Percent Of 1 Years-Old Immunized, Population Per Doctor adalah sebentuk latihan analisis hubungan spasial kepada peserta didik, adalah sebentuk latihan spatial thinking.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

Blogger templates